Bila nama Hamas disebutkan, harus diikuti dengan sifat organisasi teroris yang mendapat dukungan Suriah dan Iran.
———————————————————————————–
12 Ciri-Ciri Media Pro Israel dalam Perang Gaza
1. Tekankan bahwa selalu orang Arab di Timur Tengah yang memulai perang dan Israel selalu dalam posisi membela diri.
2. Arab dan Palestina tidak punya hak membunuh warga Israel. Siapa saja yang melakukan harus dicap sebagai teroris.
3. Bila ada korban warga sipil akibat serangan Israel, aksi itu harus disebut sebagai upaya membela diri yang dilindungi oleh undang-undang.
4. Serangan roket ke Israel harus disikapi dengan pernyataan kekhawatiran yang dalam oleh para pemimpin Barat dan harus ditegaskan bahwa kekhawatiran itu sikap masyarakat internasional.
5. Bila Palestina atau negara-negara Arab lainnya menyandera tentara Israel, harus dipublikasikan sebagai aksi penyanderaan warga sipil.
6. Bila Israel memenjarakan orang Palestina atau orang Arab, aksi itu harus dipublikasikan sebagai penangkapan teroris tanpa menyebut ciri-ciri orang tersebut baik jenis kelamin, warga sipil atau anggota parlemen. Dengan alasan keamanan, jumlah tahanan dan kondisi tahanan atau tahanan dalam pengawasan ketat tidak boleh dipublikasikan. Harus ditekankan bahwa perwakilan Komite Palang Merah Internasional tidak diperbolehkann menengok tahanan, begitu juga lembaga-lembaga internasional lainnya.
7. Bila nama Hamas disebutkan, harus diikuti dengan sifat organisasi teroris yang mendapat dukungan Suriah dan Iran.
8. Bila dalam berita-berita disebutkan nama Israel, tidak diperbolehkan menambah kata Israel mendapat dukungan dan bantuan finansial Amerika.
9. Saat Israel menyerang Palestina jangan menggunakan beberapa istilah berikut ini; daerah pendudukan, resolusi PBB, pelanggaran HAM dan pernjanjian Jenewa.
10. Poin bahwa Palestina dan Arab sebagai orang-orang pengecut harus dipublikasikan, karena mereka bersembunyi di antara warga sipil. Di sini militer Israel karena “membela diri” terpaksa menggunakan senjata otomatis, bom perusak dan pembakar menyerang rumah, sekolah, masjid, rumah sakit dan tempat-tempat umum sebagai tempat persembunyian teroris. Dan di sebagian tempat harus dipublikasikan bahwa secara tidak diinginkan, sekalipun sudah sedemikian rupa berhati-hati, namun akhirnya jatuh juga korban di pihak warga sipil.
11. Harus mewaspadai untuk tidak mewawancarai orang Arab dan Palestina dan hanya beribicara dengan orang-orang Israel serta doktrinkan kepada pemirsa dan pembaca bahwa orang-orang Israel lebih baik dari orang-orang Arab dalam menguasai bahasa Inggris, Perancis, Spanyol dan Portugis.
12. Mereka yang tidak menerapkan aturan ini harus diperkenalkan sebagai orang berbahaya dan anti semit.
13. Mengambil data jumlah korban tentara pihak israel dari jaringan media internasional (AFP, AP) atau kemiliteran israel—tidak bermaksud meremehkan kredibilitas wartawan mereka tapi ingat tidak ada wartawan yang diperbolehkan masuk ke “sana” selama pertempuran ini. Jangan lupa bahwa dalam perang ini dilakukan upaya untuk menumbuhkan rasa bahwa perlawanan hamas sia-sia. Dalam 5 hari (atau 4?) korban mati dari pihak israel tidak bertambah. Sedangkan dari pihak hamas atau pejuang lokal wilayah-wilayah di gaza melaporkan kematian-kematian yang cukup banyak jumlahnya. Ingat perang iraq yang diklaim oleh gedung putih bahwa tentara mereka yang mati di sana hanya 3.000 orang? Beberapa sumber menyebutkan jauh lebih banyak daripada itu. 250 ribu, 300 ribu, 400 ribu… 500.000 ?
di uruknet.info, antiwar.com, iraqwar.ru banyak data-datanya.
————————————————–
Islam Syiah:
Terimakasih banyak atas tambahan informasinya…
Silahkan jika ada yang mau menambahkan lagi info yang juga akurat, sangat kami harapkan!?